Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost" (Mathhew 28:19) "That if thou shalt confess with thy mouth the Lord Jesus, and shalt believe in thine heart that God hath raised him from the dead, thou shalt be saved." (Romans 10:9)

Wednesday, October 29, 2008

Bahaya Kekuatiran

Amsal 12:25
Dengan ilhaman Roh Kudus Salomo menulis dalam amsalnya bahwa KEKUATIRAN dalam hati membungkukkan orang. Dalam Alkitab bahasa Inggris disebut hati yang kuatir, hati yang cemas membuat orang tunduk/jatuh. Diterjemahan lain berbunyi kekuatiran dalam hati manusia menyebabkan depresi. Akibat dari orang yang terus ditekan depresi akan kehilangan akal. Dalam Alkitab bahasa Ibrani disebut membuat orang bungkuk, jatuh dan tiarap (fall prostrate).

Kita tidak boleh menganggap ringan terhadap kekuatiran di hati. Kekuatiran yang terus menerus masuk di hati sama seperti orang yang menumpuk beban yang berat di punggungnya. Kekuatiran bisa masuk sedikit demi sedikit ke dalam hati sampai menumpuk dan mengakibatkan orang tersebut down, depresi.

Dalam Matius 6:25-27 Yesus memperingatkan kita untuk jangan kuatir akan hidup, akan makanan, akan pakaian dan akan tubuh. Kekuatiran manusia itu sangat banyak. Kekuatiran muncul karena dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa pada detik itu juga manusia diliputi rasa takut, cemas, kuatir. Sehingga pada waktu Tuhan bertanya kepada Adam, maka Adam dan Hawa sembunyi karena takut. Jadi sejak manusia jatuh dalam dosa di situlah kekuatiran mulai muncul. Dan selama kita hidup dalam tubuh yang berdosa ini selama itu juga kita begitu gampang terkena rasa kuatir.

Orang yang begitu sarat dengan kekuatiran tidak bisa memandang Tuhan Yesus tetapi terus melihat ke bumi. Dan di bumi banyak sekali masalah. Kekuatiran bisa datang setiap hari dan bila kekuatiran itu menumpuk dan kita tidak handle maka bisa membuat kita down, bungkuk, depresi. Oleh sebab itu dalam I Petrus 5:7 berkata "serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya sebab ia yang memelihara (terj. lama = mempedulikan) kamu". Segala (semua, apa saja) kuatirmu serahkanlah kepada Tuhan sebab Allah peduli kepada kita.

Dalam Lukas 13:11-13 kita membaca tentang satu gambaran tentang wanita yang bungkuk. Perempuan ini dirasuk roh = memiliki roh kelemahan (spirit of infirmity) selama 18 tahun. Dia tidak bisa berdiri tegak. Lukas 13:16. Kekuatiran bagaikan roh kelemahan yang ditunggangi Iblis. Di mana ada kekuatiran, ada peluang roh Iblis masuk dan roh itu begitu mengikat. Seperti roh Iblis mengikat perempuan itu selama 18 tahun. Kekuatiran menarik roh Iblis dan roh Iblis berdaya mengikat. Itu sebabnya banyak pertumbuhan rohani anak-anak Tuhan lambat karena kekuatiran. Kekuatiran hanya dapat diputuskan oleh kuasa jamahan Yesus.

Amsal 12:25 "...tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia". Perkataan itu berkuasa. Efesus 4:29. Perkataan yang baik berfungsi untuk membangun. Yesus berkata bahwa di dunia tidak ada yang baik. Hanya satu yang baik yaitu perkataan Tuhan. Kalau kita mau mengalahkan kuatir itu maka kita harus terima perkataan yang baik yaitu Firman Allah.. Ada perasaan gembira, sukacita, kemenangan ketika menerima Firman Allah. Orang percaya dianjurkan supaya jangan lupa pertemuan-pertemuan ibadah karena di sana mendengar Firman Tuhan, mendengar percakapan-percakapan anak-anak Tuhan yang bisa membangun, bisa melenyapkan kekuatiran, bisa menghibur dan menguatkan. Perkataan orang percaya harus berbeda dari orang lain. Perkataan orang Kristen harus membangun, menghibur dan menguatkan. Oleh sebab itu manakala kekuatiran datang bacalah Firman Allah, naikkan pujian kepada Tuhan karena di dalam pujian terselip kata-kata Firman Allah, kata-kata yang membangun. Puji Tuhan!

ONE THING (SATU HAL)

Satu hal (one thing) artinya memfokuskan diri kepada satu hal.
1) "...one thing I know, that though I was blind, now I see" (Yohanes 9:25) - Fokus kepada PENGETAHUAN tentang karya Tuhan Yesus yang telah megubah hidup.
Dulu kita adalah orang-orang yang harus dihukum, dikutuk tetapi sekarang kita menerima keselamatan. Mata rohani orang Farisi masih buta. Mereka bukannya kagum dan bersyukur serta memuji Allah karena orang buta itu melihat tapi malah mencari kesalahan Yesus.
Kita harus fokus kepada pengetahuan tentang transformasi (perubahan) yang Yesus telah lakukan dalam hidup kita. Iman adalah mata rohani kita (2 Korintus 5:7). Orang yang dicelikkan menjadi PERCAYA kepada Yesus sebagai Tuhan dan menyembah Tuhan (Yohanes 9:38).
Bukan saja matanya dicelikkan tapi yang terlebih besar adalah jiwanya diselamatkan. "....tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat".

2) "One thing I have desired of the Lord, that I will seek that I may dwell in the house of the Lord. All the days of my life" (Mazmur 27:4) - Fokus kepada KERINDUAN selalu akan Tuhan, kepada soal kerohanian.
Raja Daud ingin diam di rumah Tuhan seumur hidupnya. Apakah kita ada kerinduan mencari Tuhan setiap hari. Rindukan Tuhan selalu. Jadikan Tuhan nomor satu di dalam hidup ini. Tuhan yang selalu diutamakan. Jangan sampai kerinduan kepada Tuhan menjadi hilang.
"Satu hal telah kuminta kepada TUHAN itulah yang kuingini, diam di rumah Tuhan seumur hidupku menyaksikan kemurahan Tuhan..."

3)"But one thing is needed and Mary has chosen that good part, which will not taken away from her" (Lukas 10:42) - Fokus sepada PILIHAN terbaik, mendengarkan Firman Tuhan.
Banyak hal kita perlukan dalam hidup ini, namun satu hal yang diperlukan dan Maria memilih yang terbaik yaitu duduk di kaki Tuhan mendengarkan Firman Tuhan (Lukas 10:39).
Setiap hari kita membaca dan mendengarkan berita dari berbagai media tetapi apakah kita masih suka membaca dan mendengarkan Firman Tuhan? Firman Tuhan adalah makanan bagi roh kita. Firman Tuhan yang membuat roh kita bertumbuh. "...tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya".

4) "...but one thing I do, forgetting those which are behind me and reaching forward to things which are ahead. I press forward the good for the price of the upward call of God in Christ Jesus" (Filipi 3:13-14) - Fokus kepada MELUPAKAN di belakang, mencapai TUJUAN di depan.
Satu hal ini kulakukan yaitu melupakan apa yang di belakang dan berlari-lari kepada tujuan. Lupakan kegagalan, lupakan kesuksesan, di depan ada tujuan yang masih harus kita capai. Kita harus fokus konsentrasi segala usaha untuk menjangkau tujuan.
Sekarang ini semua orang ingin yang cepat. Kita tidak bisa lagi berlambat-lambat. Fokus ke depan, berlari-lari. Berarti harus kerja keras, harus memiliki tekad untuk maju. Tuhan sediakan berkat-berkat yang lebih besar di depan kita. Tuhan pasti memberikan perkara-perkara yang lebih besar. Kita mencapai kesempurnaan. Kolose 1:28-29. GOD BLESS US

Friday, October 24, 2008

MENCARI TUHAN - Zefanya 2:1-3

"Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh ("undesirable" = tak berkemauan), sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang menyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN. Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN."

Tanda orang yang acuh tak acuh kepada Tuhan adalah :
1. Zefanya 1:12 "... berkata dalam hatinya: Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!"
2. Zefanya 3:2 "Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman; kepada TUHAN ia tidak menghadap."

Manusia diperingatkan supaya jangan apatis (tidak bersemangat, acuh tak acuh : tidak berkemauan, tidak care). Kehidupan manusia harus diwarnai dengan semangat berkumpul dan beribadah. Kita harus dengan kesungguhan mencari Tuhan. Mencari Tuhan merupakan hal yang primer. Ayat-ayat berikut ini menjelaskan tentang betapa pentingnya mencari Tuhan.

1. Amos 5:4-6 "... Carilah Tuhan maka kamu akan hidup... ". Ada kehidupan atau keselamatan jika mencari Tuhan.
2. Yakobus 4:8 "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!"
Dalam terjemahaan lain berkata demikian : "Hampirilah Allah maka ia akan menghampiri engkau". Suatu jaminan bahwa Tuhan selalu dekat kepada orang yang mencari-Nya.

Zefanya 3:12 "Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN". Tuhan menjadi tempat perlindungan kita sehingga kita tidak usah takut.
Nabi Zefanya juga bernubuat bahwa mereka yang bersemangat, yang care, yang tidak acuh tak acuh, akan ada penyertaan Tuhan yang luar biasa, yang dijamin kemenangannya, seperti dinyatakan dalam Zefanya 3:17 "Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita. Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya. Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai." Tuhan akan tinggal di tengah umat-Nya dan memberi kemenangan kepada mereka.

Marilah kita mencari Tuhan, menghadiri perkumpulan orang percaya dan bersemangat beribadah kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Monday, September 15, 2008

Balas Jasa

Beberapa hari yang lalu kira-kira pkl. 22.00 wib saya memanggil seorang teknisi untuk memperbaiki genset yang secara mendadak tidak bisa beroperasi. Melalui handphone saya hubungi saudara ini, dan langsung mengiayakan untuk datang, padahal itu hampir tengah malam. Dalam hal ini saja saya sudah bersyukur banget, sebab biasanya sangat sulit untuk memanggil orang datang membantu kita khususnya pada malam hari. Saudara ini langsung meluncur dengan sepeda motor beserta istrinya.
Selidik, punya selidik, bongkar sana-sini, akhirnya genset-nya bisa kembali beroperasi. Puji Tuhan!
Setelah semuanya selesai, saya ucapin terimakasih serta menyalamkan 'PK ' (persembhan kasih). Namun saya betul-betul terpesona dengan saudara ini, sebab ia menolak 'PK' tersebut dengan alasan ia bekerja untuk Tuhan.
Saya terpesona dengan sikap saudara ini yang tidak terlalu hitung-hitungan dengn pekerjaan Tuhan, baik dalam soal waktu, dan soal upah.
Di akhir zaman ini hampir semua orang mengharapkan imbalan, mengharapkan balas jasa. Ada orang berkorban untuk gereja, tetapi ia mengharapkan supaya gembala memperhatikannya secara khusus, ada anak Tuhan rajin beribadah, rajin berdoa hanya mengharapkan supaya terlibat dalam pelayanan. Bahkan ada orang mau melayani ; singers, tambourine, banners, bermain musik di gereja apabila ada 'tips' bulanan dari gereja lokal.
Namun kita patut bersyukur sebab masih ada anak Tuhan seperti saudara di atas, yang mau melayani dengan tulus, dan mengharapkan upah dari Tuhan, bukan dari manusia. Dan saya pikir bahwa pasti lebih besar upah dari Tuhan daripada upah yang diberikan oleh manusia.
Kita berdoa dan berharap supaya semua anak-anak Tuhan mempunyai hati yang melayani dengan tulus dengan mengharapkan upah dari Tuhan! Haleluyah.

Thursday, July 24, 2008

MENJAGA KOMITMEN

Filipi 3:4-16
Banyak tokoh di dunia ini yang bisa menginspirasi masyarakat luas untuk jangka waktu yang cukup lama. Di antaranya, Martin Luther King, Jr., yang berjuang melawan diskriminasi ras di Amerika Serikat dan William Wilberforce, yang berjuang menghapus perbudakan di Inggris. Apakah kunci keberhasilan mereka? Mereka terus menjaga komitmen yang telah dibuat. Walaupun harus mengalami masa-masa berat, mereka pantang menyerah sehingga mencapai akhir perjuangan.
Alkitab juga mencatat tokoh-tokoh yang menjaga komitmen hingga akhir. Contohnya Paulus. Setelah bertobat, ia memberitakan Injil, terutama kepada bangsa bukan Yahudi. Dan itu sungguh tak mudah. Begitu banyak tantangan berat menghampirinya ; dari kaum Yahudi, dari bukan orang-orang Yahudi, dari alam (2 Korintus 11:23-33), bahkan dari penyakit tubuhnya (2 Korintus 12:7,8). Namun, ia tetap menjaga komitmennya. Rahasianya? Dari waktu ke waktu ia menjalani pertandingan iman dengan selalu melupakan apa yang di belakang (dalam bahasa Yunani kata “melupakan” di sini tidak sama seperti kalau kita lupa sesuatu. Ini lebih berarti tidak berfokus ke masa lalu, tetapi kepada tujuan, visi hidup di depan) dan mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, yakni memenuhi panggilan Tuhan. (Filipi 3:13,14)
Apakah juga berbagai tantangan juga terus menghantam hingga Anda sulit menjaga komitmen – terhadapa keluarga, pekerjaan, studi, atau pelayanan? Seperti Paulus, kita ini hamba yang tuntut untuk taat, maka mintalah kekuatan dari Dia. Seperti Paulus, kita ini hamba yang Tuhan pilih dan layakkan untuk menjadi saksi-Nya, maka ingatlah betapa pentingnya tugas yang harus terus kita kerjakan. Tuhan memberkati dan menguatkan kita. Haleluyah.**

Friday, July 4, 2008

SMS : SARAPAN PAGI GRATIS


Berikut bunyi dua SMS yang telah saya terima beberapa hari ini dari seorang rekan pelayanan di GPdI Maranatha, membuat sedikit tersenyum dan mendatangkan berkat :

SARAPAN PAGI GRATIS
"Shalom, selamat pagi! Permisi, mau antarkan paket sarapan pagi: "Sepiring Damai Sejahtera, segelas sukacita dan semangkok kasih setia serta berkat-berkat lainnya, buah segar dari dapur surgawi, semuanya GRATIS,tidak perlu bayar. Karena semua order sudah dibayar tunai oleh Yesus Kristus Kristus. Selamat Menikmati. Kalau mau tambah silahkan, persediaan masih banyak."

TELKOM SURGA
"Shalom..., berita dari TELKOM SURGA : Pelanggan yang setia, mohon MAAF, karena masa aktif HIDUP anda hanya sementara sama seperti uap (Yakobus 4:14) juga seperti rumput (I Petrus 1:24) untuk itu IMAN anda harus dapat memenuhi buku catatan SORGA...Segera isi ulang/tambahkan IMAN anda, ambil Alkitab & buka 2 Petrus 1:5-8 sebelum masa aktif hidup anda di BLOKIR..! dan untuk mengecek PULSA IMAN anda hubungi Matius 5:1-12 & Matius 5:17-48. May GOD Bless you."

(SILAHKAN FORWARD KE ORANG LAIN KALAU ANDA DIBERKATI)

Wednesday, July 2, 2008

Kebiasaan yang sehat


Profesor Henry Gay Lindgren yang mengadakan penelitiannya terhadap sejumlah mahasiswa yang sukses di San Fransisco State College. Ternyata keberhasilan mereka ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.Kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik (33%)
2.Minat terhadap pelajaran (25%)
3.Kecerdasan (15%)
4.Pengaruh dari keluarga (5%)
5.Lain-lain (22 %)

Kebiasaan adalah suatu pola tindakan yang sudah kita pelajari; ada yang baik dan ada yang jelek. Otak kita dapat menyimpan informasi tentang bagaimana melakukan aktivitas-aktivitas lain, lalu mengunakan informasi tersebut kapan saja bila diperlukan tanpa harus kita pikirkan atau sadari.
Melakukan sesuatu dengan cara yang sama berkali-kali akan menjadi sebuah kebiasaan dan membuatnya tersimpan dengan baik dalam otak kita yang akhirnya dapat membuat tindakan tersebut selanjutnya hampir “OTOMATIS'. Para psikolog mengatakan: “Kebiasaan menjadi sifat, sifat menjadi watak, watak menjadi kepribadian dan kepribadian membentuk karakter kita.”

Kalau kita ingin berhasil dalam pendidikan maupun dalam bidang lain, lakukanlah kebiasaan-kebiasaan yang sehat setiap saat. Baca alkitab adalah kebiasaan sehat yang seharusnya dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Bahkan tertulis dalam mazmur 1:3 “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Sudahkah hal ini menjadi kebiasaan kita dalam sehari-hari?

Sumber: Secangkir sup bagi jiwa Anda 1, Timotius Adi Tan. Metanoia Publishing

Friday, June 27, 2008

Kesaksian : Mujizat Kelahiran Putra Pertama Kami


Kelahiran putra pertama kami, NATHANAEL ZEFANYAH SINAGA, menjadi satu kesaksian yang besar dalam rumah tangga kami.
Layaknya ibu hamil, istri saya selalu rajin check-up ke dokter untuk kesehatan kandungannya sampai minggu-minggu terakhir untuk melahirkan. Namun suatu pagi, tepatnya hari Minggu 27 Mei 2007 pkl. 05.00 wib, istri sepertinya mengalami pecah ketuban, keluar air banyak sekali. Melihat hal itu, kami berdua segera pergi ke salah satu rumah sakit di Medan sebagaimana yang dianjurkan dokter kandungan yang memeriksa istri saya. Sebab menurut kami air itu adalah air ketuban sebagai tanda istri saya akan melahirkan. Namun, setelah diperiksa di rumah sakit, Zuster berkata
bahwa itu bukan air ketuban. Belum tanda-tanda untuk melahirkan, lalu kami disuruh untuk pulang walaupun air masih keluar sedikit-sedikit dari istri saya. Yakin dengan pemeriksaan Zuster, kami pulang dan beribadah pada hari Minggu itu. Teman-teman dan juga beberapa jemaat sangat cemas dengan keadaan istri saya, sebab jangan-jangan sudah pecah ketuban. Pada malam harinya (pkl. 11.00 wib) atas anjuran gembala dan beberapa jemaat kami kembali untuk periksa di rumah sakit tsb. Setelah diperiksa, Zuster (bukan yang tadi pagi) kembali mengatakan bahwa air itu bukanlah ketuban, tetapi istri saya dianjurkan untuk banyak istirahat.
Besoknya, Senin 28 Mei 07 istri saya mengalami sakit yang luar biasa di bagian bawah perutnya. Menurut kami, ini mungkin waktunya untuk melahirkan. Kami cepat bergegas ke rumah sakit dan cepat-cepat ke bagian persalinan. Tetapi sekali lagi, Zuster menyatakan bahwa belum waktunya melahirkan. Memang sudah ada pembukaan, tetapi baru pembukaan satu. Kami masih disuruh untuk pulang dan dianjurkan supaya banyak bergerak, kalau boleh ngepel lantai supaya nanti lahirnya cepat. Waktu itu sore hari. Mengikuti anjuran Zuster, istri saya pun melakukan aktivitas bahkan berjalan-jalan selama kurang lebih 2 jam di depan rumah kami yang berketepatan luas. Malam itu pun kami lalui dengan was-was dengan DOA yang tidak henti-hentinya kepada Tuhan. Kami suami-istri hanya berserah kepada Tuhan. Tuhan yang telah mengaruniakan janin dalam kandungan istri saya, dan kami yakin Tuhan juga yang campur tangan dalam proses kelahirannya.
Kemudian, hari Selasa 29 Mei 2007 tepatnya pkl. 14.00 wib istri saya deman tinggi. Ia menggigil dan badannya dingin sekali seperti es. Waktu itu saya panik. Saya hanya bisa memanggil Nama Yesus, sedangkan istri saya tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun. Cepat-cepat saya telpon taxi dan dilarikan ke rumah sakit. Semua Zuster yang ada waktu itu jg panik, lalu mereka cepat-cepat telepon dokter kandungan yang memeriksa kesehatan istri saya selama ini. Dokter cepat-cepat datang. Setelah periksa punya periksa, dokter berkata bahwa istri saya harus OPERASI CESAR sebab AIR KETUBANNYA SUDAH HABIS/KERING. Dengan kekuatan obat bisa lahir normal tetapi harus pilih salah satu yang hidup, ibu atau anak.
Boo....mmm, saya seperti dihantam batu yang sangat besar sekali ketika mendengar pernyataan dokter itu. Tanpa pikir panjang, kami menyetujui untuk operasi cesar. Sebenarnya saya sangat marah besar untuk kelalaian semua Zuster yang memeriksa kandungan istri saya selama dua hari sebelumnya. Namun saya kembali sadar bahwa semua diluaskan Tuhan terjadi dalam keluarga kami supaya kami melihat kehebatan dan kedahsyatanNya yang mulia.
15 menit operasi cesar berlangsung, anak saya dibawa keluar oleh Zuster tanpa kekurangan apapun. Terpujilah Tuhan Yesus! Tubuh anak saya memang kelihatannya agak membiru karena mungkin sempat kekurangan cairan, tetapi hati kami sangat bersukacita mendengar suara tangisannya yang amat keras.
Kepada saya dokter berkata bahwa anak itu akan demam dalam beberapa hari ini. Tetapi puji Tuhan, setelah dichek besoknya, dokter kaget, sebab anak kami tidak demam sama sekali. Tuhan telah menjamah dan memulihkan kesehatan fisik anak kami. Lalu tiga hari kemudian kami bisa kembali ke rumah dengan penuh syukur kepada Tuhan Yesus.
Tgl 29 Mei 2008 kemarin, anak kami NATHANAEL ZEFANYAH SINAGA genap berumur satu tahun. Kini, Nathan (nama panggilannya) menjadi anak yang luar biasa, lincah dan pintar. Usia sepuluh bulan Nathan sudah angkat tangan kalau mendengar lagu-lagu penyembahan (lagu pelan). Dalam Ibadah ia sudah tahu angkat tangan dan bertepuk tangan. Uniknya lagi, saya atau mamanya harus menyanyikan lagu HALELUYAH 12X baru ia mau tidur. Thanks Lord!
Lihat foto di atas, Nathan lagi unjuk gigi, he..he..
Kami tahu semua ini kemurahan Tuhan bagi rumah tangga kami. Mustahil bayi masih bisa hidup tanpa air ketuban selama kurang lebih 3 hari. Namun yang mustahil bagi manusia bisa menjadi mungkin bagi Tuhan.
Tuhan Yesus yang ditinggikan dan dimuliakan untuk selama-lamanya. Amen

Thursday, June 26, 2008

Jadikanlah Semua Bangsa Murid-Ku


"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku" merupakan Amanat Agung Tuhan Yesus kepada para murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Matius 28:19-20.
Secara akal sehat, amanat ini kedengarannya sangat ekstrim dan berlebihan ; menjadikan segala bangsa, segala suku, segala kaum, segala bahasa, semua orang yang ada di muka bumi menjadi murid Yesus alias orang yang beriman sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus.
Ya, sebagian orang mungkin berpendapat bahwa murid-murid pasti bisa melakukannya sebab mereka dididik dan diajar langsung oleh Tuhan Yesus, Sang Guru Besar, Sang Motivator Agung, selama 3,5 tahun. Bahkan mereka menyandang gelar rasul.
Namun apakah Amanat Agung itu hanya ditujukan Yesus kepada murid-muridNya? TIDAK. Sebab apabila pesan ini hanya kepada para murid yang hidup sekitar 2000 atau 1500 tahun yang lalu, bagaimana dengan keselamatan orang-orang yang hidup di abad ini dan di abad yang akan datang. Siapakah yang akan 'menjadikan' mereka menjadi murid Kristus, menyampaikan berita tentang keselamatan di dalam Yesus? Tentu merupakan kewajiban bagi semua orang Kristen yang hidup di zamannya. Bukan juga hanya tugas seorang pendeta atau hamba Tuhan, tetapi tugas setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Bagaimana Tuhan memakai saya di zaman ini
Banyak gereja dan orang Kristen mengagung-agungkan kehebatan dan kedahsyatan gereja mula-mula pada abad 1. Dimana waktu itu ada rasul-rasul kondang seperti Petrus, Paulus yang bisa mengadakan banyak mujizat dan tanda heran. Baju dan sapu tangan rasul-rasul bisa menyembuhkan orang sakit.
Lebih spektakuler lagi, orang sakit yang dilewati bayangan rasul-rasul sembuh seketika. Kisah PR 5:15, Kisah PR 19:11-12. Betapa luar biasanya pelayanan rasul-rasul waktu itu. Petrus sekali berkhotbah 3000 orang bertobat dan memberi diri dibaptis. Kisah PR 2:41. Dahsyat! Seakan-akan rasul-rasul lebih hebat dari Yesus. Fenomena inilah yang dilihat banyak orang sekarang ini, sehingga ingin rasanya untuk dilahirkan dan hidup di zaman mula-mula. Seakan-akan di zaman ini Tuhan Yesus tidak menyertai, tidak ada kuasaNya atau minus kuasa.
Untuk itu kita perlu merenungkan Yohanes 14:12-14 - Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Perkataan Yesus ini merupakan jaminan kuasa Tuhan yang semakin besar bagi orang percaya di setiap zaman. Semakin bertambah zaman semakin besar kuasa-Nya dalam hidup orang percaya. Amen.
Dari ayat ini kita melihat bahwa Tuhan tidak pernah membeda-bedakan generasi. Semua zaman, semua generasi Allah mau menyelamatkan dengan kuat kuasaNya. Bahkan bertambahnya tahun maka kuasaNya, pembelaanNya, penyertaanNya semakin besar bagi orang percaya. Tuhan memberkati!