Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost" (Mathhew 28:19) "That if thou shalt confess with thy mouth the Lord Jesus, and shalt believe in thine heart that God hath raised him from the dead, thou shalt be saved." (Romans 10:9)

Thursday, July 24, 2008

MENJAGA KOMITMEN

Filipi 3:4-16
Banyak tokoh di dunia ini yang bisa menginspirasi masyarakat luas untuk jangka waktu yang cukup lama. Di antaranya, Martin Luther King, Jr., yang berjuang melawan diskriminasi ras di Amerika Serikat dan William Wilberforce, yang berjuang menghapus perbudakan di Inggris. Apakah kunci keberhasilan mereka? Mereka terus menjaga komitmen yang telah dibuat. Walaupun harus mengalami masa-masa berat, mereka pantang menyerah sehingga mencapai akhir perjuangan.
Alkitab juga mencatat tokoh-tokoh yang menjaga komitmen hingga akhir. Contohnya Paulus. Setelah bertobat, ia memberitakan Injil, terutama kepada bangsa bukan Yahudi. Dan itu sungguh tak mudah. Begitu banyak tantangan berat menghampirinya ; dari kaum Yahudi, dari bukan orang-orang Yahudi, dari alam (2 Korintus 11:23-33), bahkan dari penyakit tubuhnya (2 Korintus 12:7,8). Namun, ia tetap menjaga komitmennya. Rahasianya? Dari waktu ke waktu ia menjalani pertandingan iman dengan selalu melupakan apa yang di belakang (dalam bahasa Yunani kata “melupakan” di sini tidak sama seperti kalau kita lupa sesuatu. Ini lebih berarti tidak berfokus ke masa lalu, tetapi kepada tujuan, visi hidup di depan) dan mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, yakni memenuhi panggilan Tuhan. (Filipi 3:13,14)
Apakah juga berbagai tantangan juga terus menghantam hingga Anda sulit menjaga komitmen – terhadapa keluarga, pekerjaan, studi, atau pelayanan? Seperti Paulus, kita ini hamba yang tuntut untuk taat, maka mintalah kekuatan dari Dia. Seperti Paulus, kita ini hamba yang Tuhan pilih dan layakkan untuk menjadi saksi-Nya, maka ingatlah betapa pentingnya tugas yang harus terus kita kerjakan. Tuhan memberkati dan menguatkan kita. Haleluyah.**

Friday, July 4, 2008

SMS : SARAPAN PAGI GRATIS


Berikut bunyi dua SMS yang telah saya terima beberapa hari ini dari seorang rekan pelayanan di GPdI Maranatha, membuat sedikit tersenyum dan mendatangkan berkat :

SARAPAN PAGI GRATIS
"Shalom, selamat pagi! Permisi, mau antarkan paket sarapan pagi: "Sepiring Damai Sejahtera, segelas sukacita dan semangkok kasih setia serta berkat-berkat lainnya, buah segar dari dapur surgawi, semuanya GRATIS,tidak perlu bayar. Karena semua order sudah dibayar tunai oleh Yesus Kristus Kristus. Selamat Menikmati. Kalau mau tambah silahkan, persediaan masih banyak."

TELKOM SURGA
"Shalom..., berita dari TELKOM SURGA : Pelanggan yang setia, mohon MAAF, karena masa aktif HIDUP anda hanya sementara sama seperti uap (Yakobus 4:14) juga seperti rumput (I Petrus 1:24) untuk itu IMAN anda harus dapat memenuhi buku catatan SORGA...Segera isi ulang/tambahkan IMAN anda, ambil Alkitab & buka 2 Petrus 1:5-8 sebelum masa aktif hidup anda di BLOKIR..! dan untuk mengecek PULSA IMAN anda hubungi Matius 5:1-12 & Matius 5:17-48. May GOD Bless you."

(SILAHKAN FORWARD KE ORANG LAIN KALAU ANDA DIBERKATI)

Wednesday, July 2, 2008

Kebiasaan yang sehat


Profesor Henry Gay Lindgren yang mengadakan penelitiannya terhadap sejumlah mahasiswa yang sukses di San Fransisco State College. Ternyata keberhasilan mereka ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.Kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik (33%)
2.Minat terhadap pelajaran (25%)
3.Kecerdasan (15%)
4.Pengaruh dari keluarga (5%)
5.Lain-lain (22 %)

Kebiasaan adalah suatu pola tindakan yang sudah kita pelajari; ada yang baik dan ada yang jelek. Otak kita dapat menyimpan informasi tentang bagaimana melakukan aktivitas-aktivitas lain, lalu mengunakan informasi tersebut kapan saja bila diperlukan tanpa harus kita pikirkan atau sadari.
Melakukan sesuatu dengan cara yang sama berkali-kali akan menjadi sebuah kebiasaan dan membuatnya tersimpan dengan baik dalam otak kita yang akhirnya dapat membuat tindakan tersebut selanjutnya hampir “OTOMATIS'. Para psikolog mengatakan: “Kebiasaan menjadi sifat, sifat menjadi watak, watak menjadi kepribadian dan kepribadian membentuk karakter kita.”

Kalau kita ingin berhasil dalam pendidikan maupun dalam bidang lain, lakukanlah kebiasaan-kebiasaan yang sehat setiap saat. Baca alkitab adalah kebiasaan sehat yang seharusnya dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Bahkan tertulis dalam mazmur 1:3 “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Sudahkah hal ini menjadi kebiasaan kita dalam sehari-hari?

Sumber: Secangkir sup bagi jiwa Anda 1, Timotius Adi Tan. Metanoia Publishing