Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost" (Mathhew 28:19) "That if thou shalt confess with thy mouth the Lord Jesus, and shalt believe in thine heart that God hath raised him from the dead, thou shalt be saved." (Romans 10:9)

Friday, June 27, 2008

Kesaksian : Mujizat Kelahiran Putra Pertama Kami


Kelahiran putra pertama kami, NATHANAEL ZEFANYAH SINAGA, menjadi satu kesaksian yang besar dalam rumah tangga kami.
Layaknya ibu hamil, istri saya selalu rajin check-up ke dokter untuk kesehatan kandungannya sampai minggu-minggu terakhir untuk melahirkan. Namun suatu pagi, tepatnya hari Minggu 27 Mei 2007 pkl. 05.00 wib, istri sepertinya mengalami pecah ketuban, keluar air banyak sekali. Melihat hal itu, kami berdua segera pergi ke salah satu rumah sakit di Medan sebagaimana yang dianjurkan dokter kandungan yang memeriksa istri saya. Sebab menurut kami air itu adalah air ketuban sebagai tanda istri saya akan melahirkan. Namun, setelah diperiksa di rumah sakit, Zuster berkata
bahwa itu bukan air ketuban. Belum tanda-tanda untuk melahirkan, lalu kami disuruh untuk pulang walaupun air masih keluar sedikit-sedikit dari istri saya. Yakin dengan pemeriksaan Zuster, kami pulang dan beribadah pada hari Minggu itu. Teman-teman dan juga beberapa jemaat sangat cemas dengan keadaan istri saya, sebab jangan-jangan sudah pecah ketuban. Pada malam harinya (pkl. 11.00 wib) atas anjuran gembala dan beberapa jemaat kami kembali untuk periksa di rumah sakit tsb. Setelah diperiksa, Zuster (bukan yang tadi pagi) kembali mengatakan bahwa air itu bukanlah ketuban, tetapi istri saya dianjurkan untuk banyak istirahat.
Besoknya, Senin 28 Mei 07 istri saya mengalami sakit yang luar biasa di bagian bawah perutnya. Menurut kami, ini mungkin waktunya untuk melahirkan. Kami cepat bergegas ke rumah sakit dan cepat-cepat ke bagian persalinan. Tetapi sekali lagi, Zuster menyatakan bahwa belum waktunya melahirkan. Memang sudah ada pembukaan, tetapi baru pembukaan satu. Kami masih disuruh untuk pulang dan dianjurkan supaya banyak bergerak, kalau boleh ngepel lantai supaya nanti lahirnya cepat. Waktu itu sore hari. Mengikuti anjuran Zuster, istri saya pun melakukan aktivitas bahkan berjalan-jalan selama kurang lebih 2 jam di depan rumah kami yang berketepatan luas. Malam itu pun kami lalui dengan was-was dengan DOA yang tidak henti-hentinya kepada Tuhan. Kami suami-istri hanya berserah kepada Tuhan. Tuhan yang telah mengaruniakan janin dalam kandungan istri saya, dan kami yakin Tuhan juga yang campur tangan dalam proses kelahirannya.
Kemudian, hari Selasa 29 Mei 2007 tepatnya pkl. 14.00 wib istri saya deman tinggi. Ia menggigil dan badannya dingin sekali seperti es. Waktu itu saya panik. Saya hanya bisa memanggil Nama Yesus, sedangkan istri saya tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun. Cepat-cepat saya telpon taxi dan dilarikan ke rumah sakit. Semua Zuster yang ada waktu itu jg panik, lalu mereka cepat-cepat telepon dokter kandungan yang memeriksa kesehatan istri saya selama ini. Dokter cepat-cepat datang. Setelah periksa punya periksa, dokter berkata bahwa istri saya harus OPERASI CESAR sebab AIR KETUBANNYA SUDAH HABIS/KERING. Dengan kekuatan obat bisa lahir normal tetapi harus pilih salah satu yang hidup, ibu atau anak.
Boo....mmm, saya seperti dihantam batu yang sangat besar sekali ketika mendengar pernyataan dokter itu. Tanpa pikir panjang, kami menyetujui untuk operasi cesar. Sebenarnya saya sangat marah besar untuk kelalaian semua Zuster yang memeriksa kandungan istri saya selama dua hari sebelumnya. Namun saya kembali sadar bahwa semua diluaskan Tuhan terjadi dalam keluarga kami supaya kami melihat kehebatan dan kedahsyatanNya yang mulia.
15 menit operasi cesar berlangsung, anak saya dibawa keluar oleh Zuster tanpa kekurangan apapun. Terpujilah Tuhan Yesus! Tubuh anak saya memang kelihatannya agak membiru karena mungkin sempat kekurangan cairan, tetapi hati kami sangat bersukacita mendengar suara tangisannya yang amat keras.
Kepada saya dokter berkata bahwa anak itu akan demam dalam beberapa hari ini. Tetapi puji Tuhan, setelah dichek besoknya, dokter kaget, sebab anak kami tidak demam sama sekali. Tuhan telah menjamah dan memulihkan kesehatan fisik anak kami. Lalu tiga hari kemudian kami bisa kembali ke rumah dengan penuh syukur kepada Tuhan Yesus.
Tgl 29 Mei 2008 kemarin, anak kami NATHANAEL ZEFANYAH SINAGA genap berumur satu tahun. Kini, Nathan (nama panggilannya) menjadi anak yang luar biasa, lincah dan pintar. Usia sepuluh bulan Nathan sudah angkat tangan kalau mendengar lagu-lagu penyembahan (lagu pelan). Dalam Ibadah ia sudah tahu angkat tangan dan bertepuk tangan. Uniknya lagi, saya atau mamanya harus menyanyikan lagu HALELUYAH 12X baru ia mau tidur. Thanks Lord!
Lihat foto di atas, Nathan lagi unjuk gigi, he..he..
Kami tahu semua ini kemurahan Tuhan bagi rumah tangga kami. Mustahil bayi masih bisa hidup tanpa air ketuban selama kurang lebih 3 hari. Namun yang mustahil bagi manusia bisa menjadi mungkin bagi Tuhan.
Tuhan Yesus yang ditinggikan dan dimuliakan untuk selama-lamanya. Amen

No comments: